Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Senja di Dunia Kampus : Mimpi, Perjuangan, Kenangan

gambar : IG Polban

Ah, dunia kampus! Sebuah masa yang begitu dinanti oleh banyak anak muda. Tapi tunggu dulu, jangan terlalu terbawa suasana. Menjadi mahasiswa ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Biarkan saya bercerita.

Kehidupan mahasiswa adalah suatu perjalanan yang penuh warna. Beragam karakter menghiasi hari-hari di kampus. Ada dosen yang tegas namun penuh kasih sayang, ada juga yang terkenal galak dan ditakuti. Terkadang kita menemukan dosen yang sangat baik dengan nilai, namun tidak jarang kita menemukan dosen yang berpandangan bahwa nilai A adalah mukjizat dari Tuhan. Dalam suasana kelas yang terkadang tegang, mahasiswa pun seringkali menemukan pelarian dalam tawa bersama kawan-kawan.

Seabreg tugas yang bejibun? Itulah keseharian yang mesti dihadapi. Ada tugas dari mata kuliah ini, ada pula dari mata kuliah itu. Diantara yang paling epic adalah saat dosen memberikan tugas, padahal pada waktu yang sama tugas sebelumnya pun belum selesai dikerjakan. Rasanya 24 jam dalam sehari tidak cukup untuk menuntaskannya. Namun, mengingat perjuangan orangtua, memperbaiki keadaan keluarga, dan mencapai cita-cita menjadi penopang semangat.

Kawan-kawan yang berasal dari berbagai kultur membuat dunia kampus menjadi semakin menarik. Ada yang datang dari kota besar, ada pula yang dari pelosok desa. Ada yang menggunakan gadget keluaran terbaru, pun ada pula yang memakai kaos kaki bolong. Ada yang menggunakan parfum dengan wangi yang membuaikan, dan ada yang menggunakan parfum alami dengan bau yang aduhai. Berbagai tradisi dan budaya berpadu dalam satu ruang kelas, menjadikannya semacam miniatur Indonesia.

Senior yang selalu meneruskan visi kampus kepada para junior. Kadang kala pesan mereka terdengar berlebihan, muncul dengan bentakannya, dengan idealismenya, pun dengan tatapannya yang tajam, tetapi mereka sebenarnya hanya ingin memberikan yang terbaik.

Namun, dibalik semua itu, tantangan kehidupan mahasiswa sebenarnya terletak pada hal-hal yang sering dianggap sepele. Perut yang keroncongan, dompet yang tipis, dan tagihan biaya kost yang senantiasa menghantui. Ah, betapa indahnya hidup kos sambil menunggu tanggal "gajian" dari orang tua. Sebagian menyebutnya sebagai ATM, alias Anjungan Tunai Mama!

Ketika bulan ramadhan tiba, inilah saat yang paling menyenangkan. Mendadak kita menjadi generasi PPT, alias Para Pemburu Takjil. Rasanya 10 hari pertama ramadhan adalah masa penyesuaian dimana kita berkeliling mencari masjid yang menyediakan sajian hidangan buka puasa, bukan hanya sekedar kolak, bakwan, dan aneka macam gorengan. Tetapi juga masjid yang menyediakan nasi sebagai hidangan utama berbuka. Saat kita menemukannya, tekad pun terpatri dalam hati : Aku akan menjadi jamaah setia masjid ini!

Hidup di kota orang, berjuang mengejar mimpi, tentu menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ada manis, ada pahit. Ada tawa, ada tangis. Itulah kehidupan mahasiswa.

Jadi, bagi kalian yang baru memasuki dunia kampus, siapkanlah diri. Kehidupan mahasiswa bukan hanya tentang kegembiraan, tapi juga tentang perjuangan dan pengorbanan. Ingatlah selalu, bahwa setiap tantangan yang berhasil dilewati adalah satu langkah lebih dekat menuju masa depan yang cerah. Selamat berjuang!

Posting Komentar untuk "Senja di Dunia Kampus : Mimpi, Perjuangan, Kenangan"