Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kebaikan yang Tak Terkatakan: Refleksi tentang Prof. Chaedar Alwasilah

gambar : tribunnews.com

Sebagai seorang akademisi yang ulung dan pejabat di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Chaedar Alwasilah (allahuyarham) telah menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang. Namun, lebih dari itu, beliau adalah contoh nyata bahwa kebaikan bukanlah sesuatu yang cukup hanya diucapkan dan dituliskan, melainkan juga harus dilakukan. Kisah yang saya alami bersama beliau pada tahun 2007 adalah sebuah bukti nyata.

Tidak lama setelah wisuda bulan april 2007, Saya berjumpa singkat dengan beliau di gedung Isola UPI. Kami membicarakan beberapa hal, termasuk pertanyaan beliau mengenai rencana saya setelah menyelesaikan studi di UPI. Saya mengungkapkan keinginan untuk melanjutkan studi pascasarjana, sebuah rencana yang kemudian mendapatkan perhatian khusus dari Prof. Chaedar.

Besoknya, saya dipanggil ke ruang kerja beliau di gedung Isola. Dengan wajah yang penuh kehangatan dan tatapan mata yang mendukung, beliau menyerahkan sejumlah uang yang cukup untuk registrasi dan mengikuti tes di Program Pascasarjana. Lebih dari sekadar bantuan finansial, ini adalah ungkapan kepercayaan dan dukungan dari seorang guru yang melihat potensi dalam diri muridnya.

"Ini ada sedikit uang, saya percaya anda memiliki potensi untuk maju dan berkembang," kata Prof. Chaedar, sambil menasehatkan saya untuk melanjutkan studi S2 ke UIN Sunan Gunung Djati Bandung supaya nyambung dengan kajian di studi S1 Pendidikan Bahasa Arab UPI (saat itu belum berdiri S2 Prodi Pend. Bahasa Arab/ Prodi PAI di UPI). Kalimat-kalimat itu terpatri dalam hati saya, bukan hanya sebagai motivasi tetapi sebagai pengingat bahwa kebaikan adalah sesuatu yang nyata dan dapat dirasakan.

Prof. Chaedar Alwasilah adalah seseorang yang berkomitmen pada pendidikan dan pembangunan karakter. Beliau menunjukkan bahwa seorang guru adalah lebih dari sekadar pengajar; ia adalah mentor, inspirator, dan pembimbing yang hadir dalam setiap tahap pertumbuhan kita.

Kebaikan yang ditunjukkan Prof. Chaedar tidak terbatas pada uang atau kata-kata. Ia adalah refleksi dari sebuah filosofi yang mendalam tentang bagaimana seharusnya kita hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Melalui tindakannya, beliau mengajarkan kita bahwa kebaikan adalah tindakan, bukan hanya ide atau ungkapan.

Dalam zaman yang serba cepat ini, di mana nilai-nilai sering kali dilupakan, kisah dan karakter Prof. Chaedar adalah pengingat bahwa kita semua memiliki potensi untuk menjadi baik. Tidak melalui kata-kata besar atau pernyataan yang bombastis, melainkan melalui tindakan nyata yang mencerminkan hati kita.

Sosok Prof. Chaedar adalah simbol dari kebaikan yang otentik, yang mengingatkan kita bahwa setiap tindakan kecil dapat memiliki dampak besar. Terima kasih, Profesor, untuk pelajaran yang tak terlupakan dan inspirasi yang tak akan pernah pudar.

Posting Komentar untuk "Kebaikan yang Tak Terkatakan: Refleksi tentang Prof. Chaedar Alwasilah"