Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berantem di Halaman, Orangtua Harus Ikut Campur?

gambar : kompasiana

Semua orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Tapi, bagaimana kita menangani masalah ketika anak-anak kita terlibat dalam konflik? Baru-baru ini saya mengalami hal yang tidak menyenangkan, sebuah perkelahian yang melibatkan anak saya. Hal ini telah menggugah saya untuk berbagi pandangan sebagai seorang orangtua.

Perkelahian antar anak sudah sering saya hadapi, terlebih anak saya yang sangat aktif. Gurunya di sekolah menghubungi saya karena anak saya berantem juga sudah tak terhitung jumlahnya. Pun saat sedang bekerja tiba-tiba istri nelpon minta pulang karena kepala anak saya bocor akibat kena sabetan besi temannya saat main. Terbaru, saya menerima panggilan dari salah satu tetangga yang mengadukan anak saya yang konon 'berantem' dengan anaknya. Anaknya mengalami luka, dan dia meminta anak saya menjauhi anaknya. Hal ini tentu mengejutkan, tetapi saya percaya bahwa masalah anak adalah masalah anak. Mereka harus memecahkannya sendiri.

Sebagai orangtua, kita mungkin cenderung melindungi anak kita dari rasa sakit dan kesulitan. Namun, dengan melakukan itu, kita mungkin justru mencegah mereka belajar dari kesalahan dan menjadi individu yang tangguh dan bertanggung jawab. Bagaimanapun juga, bukankah salah satu tugas kita sebagai orangtua adalah mempersiapkan anak kita untuk menghadapi dunia dengan segala tantangannya?

Ketika mendengar tentang perkelahian anak, reaksi pertama kita mungkin adalah emosi. Namun, penting bagi kita untuk tetap tenang dan mendengarkan semua pihak yang terlibat sebelum mengambil keputusan apa pun. Saya selalu mengajarkan anak saya untuk bertanggung jawab atas tindakannya. Jika dia salah, dia harus memiliki keberanian untuk meminta maaf dan menerima konsekuensi atas kesalahannya. Namun, jika dia yakin bahwa dia benar, saya akan berdiri tegak disampingnya dan mendukungnya untuk berdiri teguh atas keyakinannya.

Terkadang, meskipun masalah anak-anak sudah terselesaikan, orangtua dari pihak lain belum tentu merasa demikian. Setiap orangtua memiliki perspektif dan pendekatan yang berbeda dalam mendidik anak-anaknya. Namun, saya percaya bahwa seharusnya kita, sebagai orangtua, memfasilitasi solusi antara anak-anak kita daripada menambah api ke dalam konflik tersebut.

Untuk orangtua lain yang mungkin menghadapi situasi serupa, saya ingin mengajak untuk mengambil pendekatan yang lebih empatik dan objektif. Mari kita didik anak-anak kita untuk menjadi individu yang kuat, empatik, dan bertanggung jawab. Dan sebagai orangtua, mari kita saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan mendidik anak ini.

Dalam konflik dan kesulitan, ada pelajaran yang bisa diambil. Semoga kita semua dapat menemukan hikmah di balik setiap tantangan yang kita hadapi sebagai orangtua. Dan kita? Yuk, saling mendukung dalam petualangan besar ini yang namanya menjadi orangtua!

Posting Komentar untuk "Berantem di Halaman, Orangtua Harus Ikut Campur?"