Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tuan, Bolehkah Aku Tidak Bertuhan?

gambar : voaindonesia.com

Setelah selesai perkuliahan pertemuan pertama dalam mata kuliah PAI suatu waktu, seorang mahasiswa mendekat dan bertanya dengan cukup provokatif, "Bolehkah kita tidak mempercayai Tuhan?" Saya menghargai keberaniannya dalam mengeksplorasi konsep-konsep ini, dan saya berharap, melalui refleksi ini, kita dapat menemukan beberapa jawaban dan pemahaman.

Sejauh ini, hidup telah mengajari kita bahwa setiap individu mempunyai kebebasan pilihan. Kita bebas memilih apa yang akan kita makan, apa yang akan kita pakai, siapa yang akan kita cintai, dan apa yang akan kita percayai. Pilihan kita, bagaimanapun, bukanlah tanpa konsekuensi. Setiap pilihan membawa kita pada jalan yang berbeda, menciptakan lanskap hidup yang unik bagi masing-masing dari kita. 

Pertanyaan tentang mempercayai Tuhan, khususnya, membawa kita pada refleksi tentang hakikat eksistensial kita. Bolehkah kita tidak mempercayai Tuhan? Tentu saja, itu adalah hak setiap individu untuk memutuskan apa yang mereka percayai. Beberapa orang memilih untuk mempercayai Tuhan sebagai penjelasan atas keberadaan dan tujuan mereka, sementara yang lain memilih untuk menjelajahi kehidupan tanpa memasukkan kepercayaan akan Tuhan dalam persamaan tersebut. 

Namun, setiap pilihan ini datang dengan konsekuensi tertentu. Mempercayai Tuhan sering kali membawa pengertian dan ketenangan ke dalam kehidupan kita. Ini bisa memberikan kita kode moral untuk diikuti, serta komunitas yang mendukung dan menghargai keyakinan yang sama. Sebaliknya, ketidakpercayaan bisa membuat kita merasa lebih bebas, mengizinkan kita untuk mendefinisikan makna hidup kita sendiri dan mempertanyakan apa yang telah diberikan seolah-olah adalah kebenaran absolut. 

Namun, konsekuensi tersebut bukanlah hukuman atau hadiah, melainkan hasil alami dari pilihan yang kita buat. Tidak ada pilihan yang benar atau salah - hanya pilihan yang berbeda, dan jalan yang mereka buka untuk kita.

Setelah semua itu, sekarang giliran saya untuk mengajukan pertanyaan kepada Anda: Bolehkah kita tidak mempercayai Tuhan? Bukankah kita, sebagai manusia, diberikan kebebasan untuk merenung, mempertanyakan, dan akhirnya memutuskan apa yang kita anggap benar? Dan jika kita diberi kebebasan ini, apakah bukan konsekuensi alami bahwa kita akan memilih jalur yang berbeda, dengan keyakinan yang berbeda, semua dalam upaya kita untuk memahami dan memberikan makna pada realitas yang rumit ini yang kita sebut hidup?

Akhirnya, pertanyaan yang lebih mendalam mungkin adalah: Apakah kita, sebagai manusia, bisa benar-benar memahami apa yang sebenarnya kita percayai atau tidak? 

Posting Komentar untuk "Tuan, Bolehkah Aku Tidak Bertuhan?"