Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Shalat: Istirahat dan Pengisi Semangat

Gambar : tribunnews

Di tengah guruh dan gemuruh siang hari, di antara deretan tugas dan berkas yang membariskan diri di meja pekerjaan, ada sebuah ruang hening yang pantas kita kunjungi. Ruang itu bernama 'istirahat'. Bukan sekadar istirahat fisik yang ditandai oleh mata yang terpejam dan tubuh yang merenggang di atas sofa. Tetapi, juga istirahat rohani, istirahat yang membawa kita pada sebuah perenungan mendalam tentang diri kita dan tujuan hidup kita.

Ketika hiruk pikuk pekerjaan mulai menyerang pikiran, ketika detik-detik di jam dinding seolah berlari lebih kencang dari biasanya, itulah saatnya kita mengambil jeda. Sebuah istirahat singkat, sebuah momen untuk menenangkan diri dan melupakan sejenak tumpukan pekerjaan yang menantang.

Namun, bagaimana caranya meraih istirahat sejati itu? Dengan berharap semuanya akan hilang sejenak dari pikiran? Tentu saja tidak. Kita memerlukan sarana, alat yang dapat memulihkan tenaga fisik dan mengisi kembali energi rohani. Dalam tradisi Islam, alat tersebut ada dan selalu hadir setiap saat. Itulah shalat.

Shalat, bukan hanya sekedar ritual ibadah, namun juga sebuah cara manusia untuk 'recharge' atau mengisi kembali semangat dan spiritualitas. Dalam heningnya sujud, kita seakan mengosongkan diri dari segala beban dan tekanan. Sebuah proses 'debriefing' spiritual yang mampu memberi ketenangan dan kejernihan hati.

Shalat bukanlah pelarian dari kenyataan, melainkan cara untuk menghadapinya dengan lebih tenang dan fokus. Di antara langkah-langkah shalat, kita mengingatkan diri akan tujuan hidup yang lebih besar, lebih agung dari sekedar mengejar deadline pekerjaan.

Lalu, setelah shalat, kita akan kembali ke meja kerja dengan semangat baru, dengan jiwa yang sudah 'recharged'. Segala pekerjaan yang tadi tampak menakutkan, kini terlihat lebih ringan. Karena kita tahu, kita tidak sendirian. Ada Tuhan yang selalu mendampingi, mendukung, dan memberi kekuatan.

Maka, ketika penat menyergap dan pekerjaan mulai menumpuk, jangan ragu untuk beristirahat. Shalatlah. Karena di dalam shalat, kita bukan hanya istirahat, namun juga mengisi kembali energi spiritual dan emosional. Shalat adalah sarana 'recharge' yang sempurna, yang tidak hanya menjamin produktivitas kerja, namun juga keseimbangan jiwa. Wallahu'alam..

Posting Komentar untuk "Shalat: Istirahat dan Pengisi Semangat"