Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harmoni dalam Dissonansi Kehidupan

gambar : andrianfebrianto.com

Dalam beberapa hari ini, saya menyempatkan diri menerima 'konsultasi' dari beberapa kawan dekat yang sedang mengalami gejolak dalam pernikahan dan rumah tangga. Setiap curhatan, saya terima dan saya posisikan diri saya sebagai seorang pendengar. Tentu saja saya lakukan itu, karena saya memahami bahwa kawan-kawan ini sebenarnya hanya butuh teman berbagi. Solusi? saya percaya sebenarnya mereka sudah menemukan solusi dari permasalahannya.

Sejatinya pernikahan adalah simfoni cinta, penghormatan, dan kasih sayang, dimainkan oleh dua insan yang berkomitmen untuk berdansa seirama dalam irama kehidupan. Setiap simfoni memiliki melodinya sendiri, setiap pasangan memiliki romantika mereka sendiri. Ada yang beruntung, mampu menari dalam simfoni mereka hingga akhir nada, dan ada juga yang simfoninya terhenti di tengah lagu, terpaksa untuk menulis not balok baru dalam hidup mereka.

Tak ada satu jiwa pun yang berjanji dalam ikatan pernikahan dengan niat untuk bercerai. Setiap pasangan memasuki rumah tangga dengan harapan dan impian untuk bersama sampai akhir hayat. Meski demikian, kehidupan kadang berliku dan penuh ketidakpastian, dan dalam beberapa kasus, perceraian menjadi pilihan terbaik untuk kedua belah pihak.

Bagi Anda yang menjalani pernikahan tanpa pernah merasakan pahitnya perceraian, bersyukurlah. Anda telah berhasil menavigasi bahtera rumah tangga melalui badai dan arus, menjaga api cinta dan penghormatan tetap menyala. Nikmatilah dan hargailah perjalanan ini, karena ini adalah karunia yang tak ternilai.

Namun, bagi Anda yang pernah merasakan luka perceraian, jangan berkecil hati. Perceraian bukanlah tanda kegagalan, namun bagian dari perjalanan hidup yang penuh liku dan misteri. Ingatlah bahwa bahkan Nabi Ayub, seorang nabi yang saleh, juga pernah bercerai dan ditinggalkan oleh pasangannya di saat dia sedang dihinggapi penyakit yang langka dan menderita.

Perceraian dalam kisah Nabi Ayub adalah pelajaran bagi kita semua, bahwa ujian dan cobaan hidup tak memandang status dan kedudukan. Ini adalah bagian dari perjalanan kita dalam menjalani hidup ini. Perceraian bisa menjadi momen untuk introspeksi diri, belajar, dan membangun kembali kehidupan yang lebih baik.

Pada akhirnya, setiap cerita pernikahan dan perceraian memiliki hikmah dan pesan tersendiri. Setiap pilihan memiliki konsekuensinya, dan setiap perjalanan memiliki tujuannya sendiri. Yang bisa lakukan hanya berusaha selalu menjaga cinta, penghormatan, dan kasih sayang di hati kita, baik dalam pernikahan maupun perceraian, karena hanya melalui itu kita bisa menemukan kebahagiaan dan kedamaian sejati. Wallahu'alam

Posting Komentar untuk "Harmoni dalam Dissonansi Kehidupan"