Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harapan dalam Ketulusan

gambar : suara.com

Tadi malam, saat kutatap anak yang sedang tidur, wajahnya memancarkan kesejukan dan ketenangan. Wajahnya yang polos dan damai mencerminkan dunia tanpa beban dan penuh dengan harapan. Tidurnya yang nyenyak seakan menyiratkan bahwa dunia ini adalah tempat yang aman, penuh cinta dan kasih sayang.

Di balik wajah polosnya, tentu ada beban-beban kecil yang ia hadapi. Mungkin takut akan gelap, takut akan makhluk imajiner, atau bahkan takut kehilangan mainan kesayangannya. Namun, dia tidur dengan tenang, dengan membawa keyakinan bahwa ada orangtua yang akan melindungi dan membantu menyelesaikan masalahnya.

Harapan tersebut lahir dari keyakinan seorang anak kepada orangtuanya, bahwa apa pun yang terjadi, mereka ada untuknya. Harapan itu muncul dari kepercayaan seorang anak, bahwa dunia ini adalah tempat yang baik dan penuh kasih sayang, meskipun terkadang ada rasa takut dan kekhawatiran.

Refleksi ini membuatku berpikir, mungkinkah kita, sebagai orang dewasa, juga memiliki harapan seperti itu kepada Tuhan? Harapan yang tulus, yang muncul dari kepercayaan bahwa Tuhan ada untuk kita, melindungi dan membantu kita, meski dalam cobaan dan kesulitan.

Mungkin kita, seperti anak kecil ini, juga memiliki beban dan kekhawatiran kita sendiri. Namun, adakah kita mampu menyingkirkan hal itu, dan tidur dengan tenang dengan keyakinan bahwa Tuhan ada untuk kita, seperti seorang anak yang yakin orangtuanya ada untuknya?

Harusnya kita bisa. Kita harusnya bisa memiliki harapan yang sama, bahkan lebih besar. Karena jika seorang anak bisa tidur dengan tenang dalam keyakinan bahwa orangtuanya ada untuknya, seharusnya kita, yang telah mengenal Tuhan, juga bisa tidur dengan tenang dan penuh harapan bahwa Tuhan ada untuk kita.

Hari ini, marilah kita belajar dari seorang anak kecil ini. Marilah kita memiliki harapan yang tulus dan murni, harapan yang lahir dari kepercayaan bahwa Tuhan ada untuk kita. Dan semoga, seperti seorang anak yang tidur dengan tenang, kita juga bisa hidup dengan tenang dan penuh harapan. Wallahu 'alam..

Posting Komentar untuk "Harapan dalam Ketulusan"